Jumat, 18 Mei 2012

Ekonomi Pariwisata 4


1. Buatlah suatu rancangan penelitian penerimaan devisa dari sektor pariwisata negara/daerah tempat tinggal anda. Buatkan kerangka kerja penelitian anda yang memuat data-data apa saja yang diperlukan, dimana memperolehnya, tahapan dalam proses analisisnya serta hal-hal lain yang menurut pendapat anda bisa dimasukan kedalam kerangka kerja tersebut ?

Jawab :

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango


Metode Perkiraan :           
Pada umumnya data-data yang dibutuhkan sudah tersedia atas hasil pengumpulan data instansi atau lembaga lainya. Namun adakalanya data-data yang sudah ada tersebut perlu diolah kembali sesuai dengan kebutuhan analisis yang akan dilakukan.
  • Jumlah Wisatawan (Number Of Tourist)
Besarnya jumlah wisatawan yang perlu diketahui menyangkut 2 (dua) jenis wisatawan yaitu wisatawan nusantara dan wisatawan manca negara.

  • Pendapatan National (National Income)
Pendapatan nasional perlu diketahui sebagai acuan untuk mengetahui besarnya kontribusi kegiatan sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional. Apabila perhitungan ini dilakukan dalam lingkup regional maka pendapatan daerah yang dipergunakan sebagai pengganti pendapatan nasional di atas.

  • Nilai Tambah (Value Added)
Nilai tambah  atau value added adalah besarnya penambahan nilai suatu produk atau jasa karena mempergunakan bahan baku berbentuk barang atau jasa yang berasal dari tempat yang sama

Sumber Informasi :
Besarnya devisa yang dihasilkan dari kegiatan pariwisata dapat kita ketahui dengan melakukan telaah kepada beberapa sumber.
  • Bursa Valuta Asing
Antara lain dapat kita ketahui Bank – Bank Devisa, tempat-tempat penukaran uang (money changer) dan pusat-pusat peredaran valuta asing lainnya.
  • Bank Central
Dalam perekonomian Indonesia, Bank Sentral pelaksanaannya dilakukan oleh Bank Indonesia yang secara berkala mamantau peredaran uang di dalam negeri dan menerbitkan laporan atas perkembangan tersebut.
  • Badan-Badan Pusat Statistik\
Badan ini secara berkala melakukan pengumpulan dan penganalisaan data kepariwisataan nasional maupun daerah yang dapat pula dijadikan pegangan dalam menghitung penerimaan devisa.

Analisa


2. Propinsi Kopo memiliki jumlah penduduk 8.310.000 jiwa. Pada tahun 1993, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi provinsi ini tercatat sebanyak 678.542 orang. Sedangkan wisatawan nusantara yang datang melakukan kegiatan wisata di kawasan ini berjumlah 1.134.860 orang wisatawan. Menurut kantor pariwisata Kopo kecenderungan kegiatan pariwisata di daerah ini adalah sebagai berikut :
- Pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara per hari adalah 75 US$, sedang wisatawan
- nusantara memiliki pengeluaran rata-rata per harinya sebesar  Rp.25.000
- Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 10 hari sedangkan wisatawan nusantara 5 hari.
- Nilai tambah Provinsi Kopo diketahui besarnya 45%
- Pendapatan regional provinsi ini diketahui sebesar Rp.1.625.000.000.000,00
- Pada tahun 1993 1 US $ sebanding dengan Rp.2.500,-

Anda diminta untuk :
1. Menghitung dan memberikan analisis atas intensitas pariwisata provinsi Kopo.
2. Menghitug besarnya pendapatan yang diperoleh dari kegiatan sektor pariwisata di provinsi Kopo.
3. Menghitung besarnya sumbangan yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap pendapatan    regional provinsi ini.
4. Buatkan analisis mengenai kondisi kegaitan pariwisata di provinsi Kopo ditinjau dari sumbangan kegiatan sektor pariwisata.

Jawab :

Dik :    Dn       : 5 hari x 1.134.860 = 5.674.300

Fn        : 10 hari x 678.542 = 6.785.420
P          : 8.310.000 jiwa
            Dit :     TI?
            Jawab : TI       = Dn + Fn  x 100%
                                              P
                                    = 5.674.300 + 6.785.420  x 100%
                                    8.310.000
                        = 149,93%  => 150%

Dik :    (NfxLfxef)      : 678.542 x 10hari x 187.500 = 1.272.266.250.000
(NdxLdxed)    : 1.134.860 x 5hari x 25.000 = 141.857.500.000
                Dit : Y?
               Jawab:             Y = (NfxLfxef) + (NdxLdxed)
                                          = 1.272.266.250.000 + 141.857.500
                                          = 1.414.123.750.000

Dik :    Y         : 1.414.123.750.000
Va       : 45%
RY      : 1.625.000.000.000

Dit :     CT?


                       Jawab :            CT = Y x Va  x 100%
                                    RY
                                          = 1.414.123.750.000 x 45%  x100%
                                                            1.625.000.000.000
                                          = 39 %

Analisis

Kondisi sektor Pariwisata di provinsi Kopo cukup baik. Persentase pada  sumbangan dan intensitas dari sektor pariwisata terhadap pendapatan daerah Kopo dapat memberikan masukan pada kegiatan pariwisata dan kegiatan pariwisata dapat menambah pembangunan dan pendapatan bagi daerah kopo sendiri.








Selasa, 24 April 2012

Ekonomi Pariwisata Tugas III


      1.      Terdapat 2 (dua) buah Negara bertetangga yang pertama adalah Negara Astina dan Negara Amarta. Negara Astina memiliki jumlah penduduk 14.500.000 jiwa sedangkan Negara Amarta memiliki jumlah penduduk 9.700.000 jiwa. Penduduk Negara Astina yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 1.150.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 475.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 185.000. Penduduk Amarta yang melakukan perjalanan wisata minimal 1 (satu) kali berjumlah 675.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 2 (dua) kali berjumlah 355.000 orang; penduduk yang melakukan perjalanan wisata 3 (tiga) kali berjumlah 193.000. Adapun yang harus anda analisis adalah negara mana yang menurut anda paling besar kemampuan sebagai negara asal wisatawan, sebutkan alasan-alasan anda dalam menarik kesimpulan yang telah anda berikan ?
Jawab :

Dik :
Tabel Astina Country

Number Of Tourist (N)
Frequency (F)
Trip (T)
1.150.000
One Trip
1.150.000
475.000
Two Trip
950.000
185.000
Three Trip
555.000
1.810.000
-
2.655.000



Tabel Amarta Country

Number Of Tourist (N)
Frequency (F)
Trip (T)
675.000
One Trip
675.000
355.000
Two Trip
710.000
193.000
Three Trip
579.000
1.223.000
-
1.964.000


- Astina   : TF =  T  = 2.655.000  = 1,47 kali
                            N     1.810.000
- Amarta : TF =  T  = 1.964.000  = 1,61 kali
                            N     1.223.000
Jawab :

Maka jawaban saya adalah Negara Amarta karna negara tersebut memiliki frekuensi perjalanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Negara Astina. dan bisa di pastikan bahwa Negara Amarta lebih besar memiliki kemampuan sebagai negara asal wisatawan. Karna kemungkinan besar penduduk di Amarta melakukan perjalanan lebih dari satu kali dalam satu waktu periode tertentu.

      2.  Sebutkan apa saja sifat-sifat dari kecenderungan perjalanan ?


Jawab :
> Kecenderungan Perjalanan yang Tinggi disebabkan oleh :
a.       Pendapatan penduduk yang besar
b.      Tingkat profesionalisme masyarakat (Wiraswasta, Direktur, Karyawan tingkat tinggi, dll)
c.       Penduduk kota-kota besar
d.      Kelompok usia antara 20-45 tahun
e.       Kelompok keluarga kecil dan keluarga-keluarga yang memiliki anak-anak usia sekolah.
f.       Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi

> Kecenderungan Perjalanan yang Rendah disebabkan oleh :
a.       Pendapatan penduduk yang kecil
b.      Pekerjaan penduduk seperti Petani, Buruh dan Pensiunan
c.       Anak-anak kecil dan orang-orang diatas 75 tahun.
d.      Para penghuni desa yang penduduknya kurang dari 2.000 orang
e.       Anggota keluarga besar lebih dari 5 orang.

3. Berikan contoh dari produk jasa kepariwisataan yang berada pada kondisi elastis, elastisitas murni dan tidak elastis. Berikan alasan mengenai apa yang anda sebutkan tersebut
Jawab :

   > Elastis (Elastic)
Kondisi elastisitas ini tidak memperlihatkan perubahan permintaan atas produk atau jasa pariwisata apabila harga produk pariwisata tersebut terjadi peningkatan. Umumnya dialami oleh para wisatawan yang melakukan perjalanan tanpa biaya sendiri. Peningkatan harga akan diikuti dengan sendirinya namun masih dalam batas-batas tertentu.

ex : ( seseorang yang melakukan perjalanan dengan di biyayai oleh perusahaan tempatnya bekerja atau universitas tempat bersekolah sehingga tidak perlu membiayai perjalanannya sendri tetapi masih dalam batas-batas tertentu ).

   > Elastis Murni (Unitary Elastic)
Pada kondisi ini permintaan akan produk atau jasa pariwisata benar-benar kenyal atau elastis. Peningkatan harga akan diikuti dengan sendirinya tanpa batas-batas tertentu.

ex : ( seorang wisatawan yang melakukan perjalanan dan tetap mengikuti peningkatan harga pokok yang menyangkut perjalanan seperti BBM yang memang tidak bisa di ganti dengan fasilitas yang laiinya dan tidak di tentukan batasan kenaikannya ).
          
 > Tidak Elastis (Inelastic)
Kondisi ini pada kegiatan pariwisata umumnya dialami oleh para wisatawan murni atau wisatawan yang memang mensisakan pengasilannya bagi perjalanan wisata yang dilakukannya. Biasanya peningkatan harga produk atau jasa pariwisata akan mengakibatkan penurunan permintaan.

ex : ( harga tiket pesawat untuk tujuan tertentu mengalami kenaikan karna di tempat tersebut sedang terdapat atraksi - atraksi budaya maka wisatawan akan mencari alternatif lain untuk melakukan wisata dengan tempat tujuan yang berbeda sesuai dengan kemampuan ekonomi karna minimnya dana yang di miliki oleh wisatawan tersebut ).